Dewan Koinonia HKBP Cijantung adalah organ pelayanan di tingkat jemaat, yang merencanakan dan melaksanakan pelayanan untuk memantapkan persekutuan yang sehati, sepikir dan seperasaan yang mencakup Seksi Sekolah Minggu; Seksi Remaja; Seksi Pemuda; Seksi Perempuan; dan Seksi Bapak.

Peranan Gereja Dalam Pendidikan

Pada peringatan Hari Pendidikan Nasional (Harpenas) 2 Mei 2010 ini, tulisan ini menyoroti “Apa Peranan Gereja dalam Pendidikan?”
Mengingat pendidikan adalah concern Tuhan Allah dalam menyelenggarakan rencanaNya yang besar bagi dunia, maka tidaklah menjadi suatu yang mengherankan bahwasanya setiap orang percaya haruslah terlibat di dalamnya. Hal ini memungkinkan bahwa setiap orang percaya adalah komponen penting dalam rencana agung Tuhan Allah. Itulah sebabnya, ketika kata pendidikan dikumandangkan, maka yang terlibat di dalamnya seharusnya bukan hanya guru dan murid, melainkan seluruh orang percaya di muka bumi. Tugas pengajaran tidak hanya dibebankan pada pundak guru, hal ini adalah tugas setiap orang percaya sebagai pendidik, termasuk juga tugas utama orangtua. Semuanya menjadi jelas dalam Firman Tuhan terutama di Ulangan 6:4-9, di mana Tuhan Allah menyatakan tugas pendidikan pada orangtua.

Dalam Amanat Agung (Mat 28 : 18 – 20), Yesus memberitahu murid-muridNya untuk pergi dan menjadikan orang lain muridNya, maksudnya supaya murid-muridnya mengajar (bukan penginjilan red), mengajarkan segala hal yang diperintahkan Kristus, yaitu agar seluruh dunia bertanggungjawab kepada ciptaan Tuhan dan isinya (Kejadian 1 : 28 – 30) Dunia pendidikan adalah dunia mempelajari dan menggeluti segala yang diciptakan Tuhan Allah. Tuhan sebagai Sang Pemberi Visi selalu bersama, menyertai, menguatkan, serta memampukan para pendidik. Pendidik adalah alatnya dalam Rencana AgungNya demi KemuliaanNya.

Alasan utama begitu cepat kita meninggalkan peran kita di pendidikan adalah karena kita telah melihat pendidikan sebagai alat, bukan bagian integral dari misi Kekristenan. Banyak asumsi bahwa pemerintah non Kristen dapat mengajar murid-murid membaca dan lalu tanggungjawab gereja adalah menolong anak-anak untuk membaca materi yang benar, yaitu Alkitab. Hal ini adalah pandangan yang terlalu terbatas dalam praktek dan potensi pendidikan. Sekolah tidak sekedar menjadi alat yang netral bagi para murid.

Sekolah adalah tempat di mana para guru dan murid menghabiskan porsi besar hidup mereka bekerja bersama dengan tujuan khusus menyiapkan murid bagi kehidupan.

Pada hakekatnya, pendidikan yang bersifat mengubahkan manusia menjadi sebagaimana yang telah dirancangkan Tuhan Allah, manusia sebagai penggerak pendidikan memang menjadi target utama, sebab pendidikan bukan sekedar membangun perubahan knowledge, tapi juga understanding, dan selanjutnya wisdom. Yesus mengetahui bahwa murid tidak begitu saja mendapatkan keahlian atau pengetahuan. Yesus mengatakan bahwa murid akan menjadi seperti guru mereka (Lukas 6 : 40). Sehinggadengan situasi dewasa ini di mana orangtua lebih banyak memusatkan perhatian kepada bidang ekonomi semata, lebih menambah terpuruknya kondisi pendidikan.

Bagaimana manusia dapat mengenal kebesaran Allah setelah melihat ciptaan dunia yang sangat agung adalah dengan membaca Alkitab, oleh karena itu gereja ikut berperan dalam kemajuan pendidikan di Indonesia yang majemuk ini.

Tidak ada komentar: